Senin, 28 Desember 2009

Djoko Wasis Lukis Perang Israel-Palestina (11/1/2009)


        Djoko Wasis lukis perang Israel-Palestina 
Minggu, 11 Januari 2009 13:24:27

       Berita ini saya ambil setelah meliput demonstrasi anti israel yang berlangsung di pusat kota. Menyusuri jalan menuju Malioboro, saya lalu berhenti menemui seorang lelaki nyentrik yang sedang asyik melukis agresi israel-palestina. 

       JOGJA: Jika melewati Gedung Agung, Anda akan melihat seorang pria berpakaian nyentrik sedang asyik melukis di kanvas berukuran 270x145cm. Dialah Ki Djoko Wasis Mohliansa, pelukis ternama asli Jogja yang sudah diakui karya-karyanya. 
       Saat ini Ki Djoko sedang mencoba menggambarkan perang Israel-Palestina ke dalam kanvas disaksikan oleh banyak orang yang kebetulan melintas di depan Gedung Agung
        Dyah Tavipa, Sekretaris Umum Merti Nusantara mengatakan pihaknya memang sengaja mengundang Ki Djoko. " Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi solidaritas Merti Nusantara terhadap bangsa Palestina," ujarnya.(Rossa)

Meliput Jogja di Bulan Januari 2009

         Pada bulan January 2009, isu yang sedang ramai adalah agresi militer Israel ke Palestina. Di Jogja sendiri, berbagai elemen masyarakat termasuk mahasiswa, setiap hari turun ke jalan untuk menggalang aksi solidaritas dan demonstrasi. Saat pertama kali bekerja, saya langsung harus meliput beragam aksi tersebut, beruntung sampai saat inipun, saya bisa bertemu dengan para narasumber kredibel yang sangat ramah menjawab setiap pertanyaan wartawan amatir seperti saya ini.hahaha. Sayangnya karena keterbatasan fasilitas terutama kamera, tidak ada foto yang bisa saya abadikan.

       Karena pengalaman pertama bekerja untuk sebuah perusahaan media yang baru pula, maka tahap ini adalah masa penjajakan. Hasil tulisan pun masih banyak dibenahi oleh editor agar sesuai dengan gaya menulis jurnalistik di harian jogja.Tapi saya sangat menikmati proses liputan hingga kepuasan ketika tulisan2 pertama saya muncul di website harjo.

Meliput ragam kejadian di Jogja sepanjang 2009

        Tanpa terasa setahun sudah saya bekerja paruh waktu di sebuah surat kabar di Jogja sebagai reporter magang untuk berita online-nya, hingga akhirnya tepat akhir Desember 2009, kontrak saya diputus. Memang sangat sulit membagi waktu antara kuliah dan pekerjaan jurnalistik yang membutuhkan tanggungjawab penuh untuk menginformasikan apa yang sehari-hari terjadi di Jogja. Namun pengalaman bergabung di Unit Kegiatan Mahasiswa Pers UAJY dan pengalaman kerja di kantor surat kabar tersebut, telah membuat saya memahami dan melihat ada begitu banyak kejadian dan aktivitas  yang meskipun nampaknya sepele bagi seseorang, namun di kota budaya seperti Jogja, ternyata ada banyak nilai budaya dan kearifan lokal yang bisa ditemukan, jika bisa disikapi dengan bijak dan kritis. 

        Maka dalam blog ini saya mengurai pengalaman dan hasil kerja saya selama januari-desember 2009, tentang apa saja yang terekam oleh peliputan saya, dan mudah2an juga saya tetap bisa mewartakan kabar jogja untuk tahun-tahun berikutnya, melalui blog ini, meskipun mungkin saya tidak bergabung dengan media manapun.

       Jogja telah dikenal sebagai kota pendidikan, kota budaya, dan bahkan kota kuliner, maka diharapkan masyarakat jogja bisa terus bersemangat mendorong jogja untuk terus maju, terutama dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di setiap wilayah.